cover

Author : ****** #takutdisantetpakedeathnote xDLol
Title : I Hate You, But I Love You!
Genre : romance, hurt, gaje
Warning : abal-abal, typo(s), EYD yang cacat-_-

A/N : Haiii ini ff pertama aku dan masih percobaan soalnya baru akhir-akhir ini lagi seneng bikin ginian maaf kalau gk nyambung-_-.

***


"you don't know o.. o.. you don't know you beautiful.."

Suara petikan gitar dan nyanyian seseorang membuat langkah seorang gadis berpenampilan tomboy berambut pirang, bermata lavender itu terhenti di depan pintu. "siapa yang datang lebih pagi dariku?" batinnya, mengangkat sebelah alisnya.

dengan satu helaan nafas gadis itupun  melanjutkan langkahnya kembali dan mendorong pintu kayu kelas yang menghalangi.

"Siapa kau?", suara tajam gadis itu memecahkan ritme petikan gitar yang dimainkan oleh seorang pemuda yang tengah duduk di jendela kelas, dan ketika mendengar suara itu, sang pemuda pun menoleh,

"Niall, murid baru. Kau?", ia berujar dengan nada santai, tanpa sedikitpun beranjak dari tempatnya.

"Arabella Heartlifia" jawab gadis itu sambil meneruskan langkahnya menuju tempat duduknya, yang berada dipojok kelasa

"Aku tidak mengira—", Niall berkata sambil melompat turun dari jendela tanpa melepaskan gitarnya, "Kalau seorang wanita sepertimu mau duduk dipojokan, tempat yang sangat terpencil, sepertinya kau bukan wanita yang normal hah".

Arabella melirik kearah pemuda itu, dengan tatapan sebal, "Dimanapun aku duduk itu bukan urusanmu, lagipula memang salah wanita duduk dipojokan?", ia berujar dingin, berharap dapat membuat sang murid baru diam, tapi ternyata dia salah.

"tidak, bukan masalah itu. coba liat dirimu, apakah seorang wanita yang normal memakai baju yang dikeluarkan? apakah wanita normal menggulung lengan bajunya seperti itu? apakah seorang wanita yang normal berpenampilan seperti preman?" Niall meledek dengan gaya angkuhnya.

"asalkan kau tau saja! aku adalah wanita yang normal tau! aku hanya tomboy, bukan berarti aku buka seorang wanita tulen!" Arabella menatap tajam pria itu, ketus.

"ya ya yaa aku masih tidak yakin nona, kalau kau memang wanita yang feminim seperti layaknya wanita lainnya aku tantang kau pergi ke acara pesta dansa yang diadakan di sekolah lusa besok, aku ingin liat seorang Arabella Heartfilia itu bisa melakukan yang wanita lain lakukan haha aku tunggu kau pecundang" lalu pria yang bernama Niall itupun pergi meninggalkan kelas setelah dengan entengnya dia meledek Arabella kalau gadis itu bukan wanita yang normal.

"heuh.. cowo macam apa dia? dia berani meremehkanku? lihat saja nanti" gerutu Arabella dalam hati kepada dirinya sendiri sambil memandang kesal pria itu pergi sampai jejaknya menjauh.


***

Lusa kemudian, 19.00

        Ia melihat pantulan dirinya dalam cermin. benar-benar bodoh! ia seperti bukan dirinya. kali ini ia mendandani dirinya berusaha menunjukan sisi kewanitaannya. dengan balutan dress pink selutut, dengan rambut yang dibiarkan tergerai, dan ulasan make-up tipis menambah kecantikan seorang Arabella ia berusaha mengubah dirinya seperti wanita normal kebanyakan ia merubah dirinya beda dari penampilan biasanya yang tomboy. jika tidak karena pria yang bernama Niall itu ia tidak mungkin datang ke acara pesta dansa sekolah ini dengan langkah yang malas iapun memasuki gerbang utama lalu iapun memandang sekeliling nampak beberapa pasangan sudah mulai berdansa. iapun menggerakan bola mata birunya itu untuk mencari sesosok pria bernama Niall. "nah itu dia!" batinnya ketika mengarahkan pandangannya pada sesosok pria yang sedang mengobrol entah dengan teman prianya.

"Nialllllllll.." Arabella melambaikan tangannya dan memanggil nama Niall dari kejauhan.

sontak saja si empunya nama itupun menoleh keasal suara. senyumnya mengembang ketika melihat gadis yang ditunggu-tunggunyapun akhirnya datang juga. iapun menghampiri Arabella.

"haha kau sungguh mengejutkanku nona Arabella Heartfilia haha" Niall memandang Arabella dari ujung rambut sampai ujung kaki sambil tertawa melihat perubahan gadis itu. Arabella hanya mendecak sebal.


"Sudikah kau berdansa denganku sekarang?" Tanya Niall. Menunggu respon dari Arabella. Arabella lalu menyambut uluran tangan pemuda itu dengan malas dan terpaksa dan langsung mengikuti pemuda itu ke tengah ruangan. Niall itu lalu meletakkan tangannya di pundak dan pinggang Arabella. lalu Arabellapun segera meletakan tangannya ke pundak  Niall. Berdansa mengikuti alunan musik lembut. Arabella melangkahkan kakinya menyesuaikan langkah sang pemuda bermata onyx di depannya. Untuk beberapa saat ia menatap mata indah Niall.

alunan melody musik yang slow menambah keromantisan dan kehangatan malam. dengan sekejap tatapan entah perasaan apa yang dirasakannya kali ini padahal baru tadi mereka saling mengenal dan perkenalan yang tidak baik, ketika pandangan mereka saling bertemu dan saling bertatapan lembut. Arabella merasakan hal ganjil, entah mengapa hatinya menjadi deg-degan seperti ini, tatapan lembut pria itu membuat Arabella menjadi gugup dan rona merah mulai terhias diwajahnya.

"Kau tampak cantik, dan maaf telah meragukanmu " Kata pemuda yang bernama Niall itu menatap lembut gadis di depannya berubah sifatnya 180 derajat dari pertama mereka bertemu.

"Jangan bercanda, haha iya, tapi aku sudah berhasilkan membuktikannya kan?" Kata Arabella berusaha menyembunyikan semburat merah yang terpapar diwajahnya.

merekapun tenggelam dalam suasana romantis ini. merekapun nampak menikmati pesta ini padahal ini hanya sebuah tantangan semata, tapi mereka malah terjerumus oleh cinta didalamnya. pemuda yang pertamanya terlihat angkuh kini berubah menjadi seorang pria yang lembut. mereka tetap pada posisi semula, berdansa mengiringi musik dengan lukisan senyuman yang terhias dipipi mereka.

tak terasa mereka terhanyut dalam alunan. jarum jam semakin berjalan hingga menunjukan ke angka 9 malam.

tiba-tiba Arabellapun melepaskan tangannya dari pundak Niall. Niall pun mengangkat sebelah alisnya, bingung. "ada apa? kau ingin pulang?" tanya Niall heran menatap lekat-lekat gadis dihadapannya.

lalu Arabellapun menarik tangan Niall keluar dari ruangan pesta itu diadakan. "apa yang ingin kau lakukan?" Niall mengerutkan dahinya, masih bingung apa yang sebenarnya akan dilakukan gadis berambut pirang itu.

Arabella terus menarik tangan Niall keluar ruangan sampai tibalah dibangku taman sekolah. "Niall, indah sekali bukan langit itu" Arabella memandang kearah langit berbintang yang terbentang dihadapan mereka. walaupun langit pekat oleh warna hitam, tetapi masih terlihat jelas titik-titik sinar bercahaya itu.

Niallpun juga menoleh ke arah langit hitam yang terbentang luas dihadapan mereka seperti yang ditunjukan arabella "ya, tuhan menciptakan semuanya dengan sangat sempurna, walaupun langit pekat oleh warna hitam, bayangkan saja jika tuhan tidak menciptakan bintang, langit tidak akan seindah dan sebenderang ini"

lalu Niallpun melingkarkan tangannya ke pundak Arabella, merekapun terhanyut dalam suasana romantis malam yang terhias bintang.

"Niall, itu ada bintang jatuh! buatlah permohonan!" Arabella mengarahkan pandangannya kearah sebuah bintang yang jatuh dan menunjuk dengan jarinya.

Niall mengangguk. merekapun segera mengepalkan tangannya dan memejamkan matanya seakan berdo'a memohon harapan pada bintang jatuh itu.

setelah selesai, merekapun membuka matanya kembali.

"mm.. Niall, apa permohonan yang kau minta?" tanya Arabella menoleh kearah pria disebelahnya itu.

Niall menoleh lembut ke arah gadis disebelahnya itu dengan senyuman khas yang terhias dipipinya "aku berharap semoga gadis yang disebelahku ini mau menerima cinta seorang pria bernama Niall yang saat ini berada disebelahnya" 

"maksudmu? Niall? kau? kau menyukaiku?" sontak saja Arabella terkejut atas pernyataan itu. Arabella seakan tak percaya dan rona merah mulai terpampang diwajahnya.

dengan tiba-tiba Niall mendaratkan ciuman lembut ke bibir Arabella dan sontak saja kali ini Arabella benar-benar terkejut. 5 detik, waktu yang sangat singkat. tetapi penuh dengan makna. Niallpun melepas kembali ciumannya dengan lembut.

"aku tau, mungkin kita baru saling mengenal, dan awal perkenalan yang tidak baik. tetapi ketika aku mulai dekat denganmu aku merasakan hal yang berbeda, setiap kita saling bertatap lembut. dan kehangatan itulah yang membuat hatiku seakan gugup dan entah perasaan apa yang kian muncul ketika dekat denganmu. will you be my girlfriend?" Niall lalu berlutut dihadapan Arabella dengan menggenggam lembut jari lentik gadis itu.

"yes I will, Niall" gadis itu tersenyum penuh haru, senyum yang menandakan kebahagiaan atas yang ia rasakan saat ini. ia benar-benar tak menyangka sesosok pria angkuh kelihatannya ternyata bisa luluh hanya dengan sekejap mata. semua rasa bahagia ia tumpahkan hari inni.

dan ditengah langit hitam pekat berbintang, kehangatan malam, merekapun resmi menjadi sepasang kekasih :3 yeyeyelalalala -_-''

***

oke ini gaje sangat aku yakin orang yang baca ff ini pasti gk ngerti jalan ceritanya deh-_-
sekian dan terimakasih.
wassalam -_-
follow acc twitter saya @Alvinaalicia xD *Plakk..ditimpukinupil

0 komentar:

Posting Komentar

.
,