Author : Alvinaalicia
Title : Die For You
Pairing : Light x Misa
Genre : Romance, sad, dll..
Happy Reading!
maaf kalau ada yang tidak dimengerti-_-

"happy birthday to me.. happy birthday to me.. happy birthday to me.." alunan nada lembut menyatu bersama dengan jatuhnya kelopak-kelopak bunga sakura yang mulai berguguran. Menciptakan kepingan kilauan warna merah muda yang berterbangan tersibak angin lembut yang seakan menari-nari. Seorang gadis berambut pirang terkuncir dua tengah terdiam bersandar dibawah pohon sakura tersebut. Dihadapannya sudah tersedia kue bolu coklat dengan lilin yang hampir meredup diatasnya. Ia hanya menunduk dan menatap sedih kue bolu dihadapannya itu. Tak berselang lama, cairan bening hangat perlahan keluar dari pelupuk matanya, pertanda kesedihan.

Di ulang tahun kali ini tak ada lagi ucapan bahkan hadiah. Light, kekasihnya malah sibuk mengurusi tugas detektifnya dan menulis nama-nama mavia untuk menciptakan dunia baru sehingga lupa akan ulang tahun kekasihnya sendiri. Sehingga misa, gadis pirang berkuncir dua itu hanya melewati moment spesialnya ini sendirian. Tak ada tawa maupun keceriaan yang terpancar dalam wajah cantiknya semuanya seakan luntur menciptakan tetesan-tetesan air mata menodai pipi cantiknya. Tetapi itu tidak membuat cintanya berkurang sedikitpun pada kekasihnya itu. iapun menutup matanya dengan penuh pengharapan, diulang tahunnya ini sebuah keajaiban terjadi menghiburnya dari lingkaran kesepian dan membawanya kedalam hangatnya kebahagiaan. "love wish and miracle.."

HEEPPPP
Tiba-tiba tangan seseorang mendekapnya dari belakang membuat gadis pirang bernama misa itu terkejut seketika. Denyut jantungnya berubah cepat, nafasnya berubah menjadi tak teratur. dengan gerakan perlahan ia membalikan wajahnya kebelakang, nampak seorang pemuda berambut coklat karamel dengan lengkungan senyum manis dibibirnya.

"light" senyum misa mengembang seketika sesosok pria yang paling spesial dalam hidupnya datang dan mengingat ulang tahunnya untuk yang pertama kalinya.
Light langsung berdiri di hadapan kekasihnya itu lalu berlutut lalu menggenggam lembut jemari gadis dihadapannya yang ternyata pujaan hatinya itu. "misa, aku ingin ini menjadi kado terindah dalam hidupmu. Aku ingin segera menikahimu apakah kau bersedia?"

Melihat kesungguhan kekasihnya itu, misa seakan tak percaya dengan semua ini. Air mata kesedihannya telah berganti menjadi air mata kebahagiaan. Dengan perasaan bahagia iapun menerima lamaran pria pujaan hatinya itu. "aku bersedia light".

Lightpun langsung memeluk erat tubuh kekasihnya. Bahkan sangat erat. senyum kebahagiaan nampak terpancar dari wajah keduanya. "aku akan janji akan membuatkan dunia baru yang bersih dari kejahatan dan kita bersama membangun kebahagiaan disana" lightpun lalu melepaskan pelukannya, dan meletakan tangannya ke kedua pundak misa. tatapan hangat mereka saling bertemu dengan senyuman yang tak pernah luntur dari bibir keduanya. "aku janji, misa. aku akan membahagiakanmu" light lalu mendekatkan wajahnya ke wajah misa, kekasihnya itu. jaraknya semakin dekat dan dekat. suasanapun semakin hangat. light berusaha mendaratkan ciuman lembut ke bibir misa. tetapi hampir saja dan..

DUARRR...
sebuah peluru tepat mengenai kepala bagian belakang light. membuatnya jatuh lemah berlumuran darah. misa seketika terkejut dengan kejadian yang barusan ia lihat dengan mata kepalanya itu sendiri. iapun merangkul tubuh light yang seketika tak berdaya, dan segera memainkan iris matanya kesegala arah dengan panik mencoba mencari tau siapa pelaku yang sudah berbuat ini pada kekasihnya itu.

"dia kira!" tiba-tiba matsuda mucul dengan pistol yang dalam genggamannya.

misa membelakkan matanya ketika melihat pelakunya adalah matsuda. "m-m-matsuda! te-ganya kau!" sekarang ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan saat ini. ia melihat tubuh kekasihnya itu yang sudah dingin pucat tak berdenyut. baru saja ia merasakan detik demi detik kehangatan itu. dan semuanya seakan luntur begitu saja. lalu misapun menggapai pisau yang tadinya ia bawa untuk memotong kue bolunya. iapun menggenggam pisau itu, lalu menancapkan pisau tersebut ke bagian perutnya. "light, aku akan menyusulmu. tunggu aku disana" pisau itupun menancap tepat dibagian perutnya, menciptakan tetesan-tetesan darah yang mulai bercucuran. perlahan tubuhnya pun menjadi lemas, dan pandangannya sudah mulai kabur. ia tersenyum sejenak karena ini moment terakhir kalinya ia melihat indahnya dunia. dan kini tubuhnya sudah tidak bisa menahan lagi karena luka tusukan pisau diperutnya semakin lama semakin parah. denyut nadinya perlahan terhenti bersamaan dengan jiwanya yang mulai terpisah dengan raganya. kini mereka berdua terbaring tenang dengan tangan yang saling menggenggam. bah kisah romeo dan juliet.

END

gaje kan yah? gomen gomen maklum author baru plus abal-abal-_-
terakhir, saya minta reviewnya please._.

0 komentar:

Posting Komentar

.
,